Jumat, 25 Oktober 2013
Minggu, 01 September 2013
BERBAGAI ISTILAH DALAM KARATE
Bushido :
Berjiwa Ksatria
Do :
Jalan, Cara
Dojo :
Tempat Latihan
Dojo Kun :
Peraturan Tempat Latihan
Embusen :
Garis Pergerakan (dalam KATA)
Gasshuku :
Latihan Bersama (penyeragaman Tehnik)
Gi :
Seragam
Gohon :
Kelima
Gohon Kumite : Petarungan Kumite 5 langkah
Go no sen :
Membiarkan diserang dahulu dengan tujuan untuk membalas
Han :
Setengah
Hanmi :
Mengahadap Kedepan (45 derajat, didepan lawan)
Happo Kumite : Kumite
melawan beberapa lawan dari berbagai arah
Hara :
Perut (bagian tengah dari tubuh)
Heiko :
Keseimbangansumber:buku panduan pelatih shindoka/2011
Senin, 20 Mei 2013
Sekali Lagi....Atlet Shindoka Kota Tegal Masuk kejuaraan Provinsi
Purwokerto,19 Mei 2013 bertempat di GOR Beladiri komplek GOR Satria purwokerto. Fajar Pangestu Karyono menyabet gelar Juara 1 pada pertandingan Kata Perorangan Putra. Dan selanjutnya akan maju dalam event berikutnya yaitu POMPROV (pekan olah raga mahasiswa provinsi) yang kemungkinan akan diadakan di kota Semarang.
Selasa, 30 April 2013
Atlit Shindoka Kota Tegal berhasil dapat tikat PORPROV 2013
Semarang, 28 April 2013. Jak Pria A sudah berjuang keras memperebutkan tiket untuk maju ke kejuaraan selanjutnya yaitu PORPROV 2013 yang akan di adakan di Banyumas akhirnya mendapat kemenangan yang sangat tidak diduga olehnya. Dikelas -60 Kg Putra, ia berjuang mati-matian memperebutkan tiket tersebut. Meskipun 1x kalah tapi akibat adanya rever change dia bisa masuk ke kejuaraan selanjutnya.
Alhamdulilah....
Selamat buat Jaka.....terus berlatih kawan.... :-)
Selasa, 26 Maret 2013
Sabtu, 23 Maret 2013
Makna Dari Tingktan dan Warna Sabuk KARATE
"MAKNA WARNA SABUK KARATE"
SABUK PUTIH: melambangkan kemurnian dan kesucian. Kemurnian dan
kesucian ini merupakan kondisi dasar dari pemula untuk menerima dan
mengolah hasil latihan dari guru masing-masing. Artinya berkembang atau
tidaknya karateka ini tergantung dari apa yang diberikan oleh
senpai
atau sensei mereka. Kemudian, setelah materi atau nilai Karate telah
disampaikan sesuai dengan apa yang seharusnya, selanjutnya tanggung
jawab ada pada masing-masing individu.
SABUK KUNING:
melambangkan warna matahari yang diibaratkan bahwa karateka telah
melihat “hari baru” dimana dia telah mampu memahami semangat Karate,
berkembang dalam karakter kepribadiannya dan juga teknik yang telah
dipelajari. Sabuk kuning juga merupakan tahapan
terakhir dari
seorang “raw beginner” dan biasanya sudah mulai belajar tahapan-tahapan
gerakan kumite bahkan ada juga yg mulai turun di suatu turnamen.
SABUK HIJAU: Sabuk ini merepresentasikan warna rumput dan pepohonan.
Pemegang sabuk hijau ini sudah harus mampu memahami dan menggali lebih
dalam lagi segala sesuatu yang berkaitan dengan karate seiring dengan
bertumbuhnya semangat dan teknik gerakan yang sudah
dikuasainya.
Sifat dari warna hijau ini adalah pertumbuhan dan harmoni. Dengan
demikian seorang karateka sabuk hijau diharapkan dalam proses
pertumbuhannya mulai bisa memberikan harmoni dan keseimbangan bagi
lingkungan.
SABUK BIRU: Warna sabuk ini melambangkan samudera
dan langit. Artinya karateka harus mempunyai semangat luas seperti
angkasa dan sedalam samudera. Karateka harus sudah mampu memulai berani
untuk menghadapi tantangan yang dihadapinya dengan semangat
tinggi
dan berfikir bahwa proses latihan adalah sesuatu yang menyenangkan dan
bisa merasakan manfaat yang didapatkan. Karateka harus sudah bisa
mengontrol emosi dan berdisiplin.
SABUK COKLAT: Warna sabuk ini
dilambangkan dengan tanah. Sifat warna ini adalah stabilitas dan bobot.
Artinya seorang karateka pemegang sabuk coklat mulai dari tingkatan kyu
2 sampai 1 harus bisa memberikan kestabilan sikap, kemampuan yang lebih
dari pemegang sabuk di
bawahnya, dan juga sikap melindungi bagi
junior-juniornya. Selain itu, sikap yang harus dimiliki adalah sikap
menjejak bumi (down to earth) dan rendah hati pada sesama.
SABUK HITAM : Warna hitam sendiri melambangkan keteguhan dan sikap
kepercayaan diri yang didasari pada nilai kebaikan universal. Warna
sabuk ini menjadi idaman bagi setiap karateka untuk mendapatkannya.
Namun, di balik semua prestise sabuk hitam terdapat tanggung jawab besar
dari karateka. Pada tahap ini, pemegang sabuk hitam mulai dari Dan 1
sampai selanjutnya sebenarnya baru memasuki tahap untuk mendalami karate
yang lebih mendalam. Teknik maupun penguasaan makna hakiki dari
kebaikan nilai karate sudah harus menjadi bagian dari karateka.
(penggambaran Gichin Funakohsi).
Sebagian perguruan Karate di
Indonesia, menggunakan sistem peringkat selain sabuk yakni kyu, ada
beberapa perbedaan ketika sabuk biru (kyu 4) mengikuti ujian kenaikan
sabuk coklat. Ada yang turun kyu dari kyu 4 menjadi kyu 3,5. Di
perguruan lain ada yang langsung dari kyu 4 menjadi kyu 3. Dengan
demikian, bagi sebagian perguruan Karate di Indonesia ada yang
menerapkan ujian kenaikan sabuk coklat sebanyak 4 kali (2 tahun atau 4
semester) sampai mendapat kyu 1. Namun bagi sebagian yang lain, bisa
hanya sampai 1,5 tahun atau 3 semester. Maka warna sabuk dalam Karate
selain sebagai pembeda antara karateka yang baru belajar/pemula dengan
yang sudah lama menekuni Karate, sabuk dipergunakan lebih luas dari itu
yakni sebagai proses pendorong bagi karateka untuk terus giat belajar
dan berlatih. Selain itu juga, bagaimana perbedaan sabuk ini justru
menjadi dorongan bagi semua karateka untuk saling menghormati dan
menghargai satu sama lain.
Sumber : Fans Page(fb) Forki Indonesia
Selasa, 12 Maret 2013
K U M I T E
KUMITE
Salah satu
bagian penting dari latihan Karate adalah KUMITE. Latihan Kumite mengajarkan
seorang karateka bagaimana menghindar ataupun melakukan serangan dengan
menerapkan tehnik-tehnik karate terutama menggunakan tehnik KIHON dan tehnik
KATA yang benar.
Pada
dasarnya Latihan Kumite dibagi kedalam 2 kategori yaitu :
1. Kumite dengan komando (Pre-arranged sparing)
Kumite dengan komando bertujuan sebagai latihan persiapan untuk
memahirkan tehnik kihon seorang karateka sebelum masuk kedalam latihan JIYU
kumite
Latihan Kumite dengan komando inin dibagi dalam 3 jenis latihan yaitu :
a. Ippon kumite (sparing 1 langkah)
Latihan ippon kumite
dalah latihan sparing/berpasangan yang diatur dan biasanya dilakukan untuk
melatih pertahanan diri dengan cara melangkah 1 langkah mundur sambil melakukan
tehnik tangkisan terhadap serangan lawan yang juga dilakukan dengan 1 langkah
serangan.
b. Nihon Kumite (sparing 2 langkah)
Latihan nihon kumite
dalah latihan sparing/berpasangan dengan karateka melakukan tehnik yang telah
diatur terlebih dahulu dengan melakukan serangn 2 langkah kedepan dan lawannya
melakukan tehnik tangkisan.
c. Sanhon Kumite (sparing 3 langkah)
Latihan sanhon kumite
adalah latihan saparing/berpasangan dengan karateka melakukan tehnik yang telah
diatur terlebih dahulu dan melakukan serangan 3 langkah kedepan dan lawannya
melakukan tehnik tangkisan dan membalas serangan juga dengan 3 langkah.
Biasanya latihan ini digunakan untuk mengembangkan kecepatan, kekuatan, dari
tehnik kihon karate.
2. Kumite Bebas (Jiyu Kumite)
Kumite bebas (jiyu kumite) merupakan sparring dimana seorang karateka
tidak mengetahui tehnik serangan yang akan dilancarkan oleh lawannya dan
sipenyerang juga bebas melakukan tehnik serangan sejauh tetap memperhatikan
aturan yang berlaku didalam dojo maupun aturan pertandingan. Pada dasarnya
didalam berlatih kumite harus mengingat tehnik “Sun-dome” (selalu mengontrol pukulan atau tendangan
sehingga tidak mencederai lawan) dan menjujung tinggi Janji Karateka.
Latihan jiyu kumite ini akan sangat bermanfaat untuk membantu membangun mental
dan gerak reflek seorang karateka.
sumber : "buku panduan latihan shindoka/2011"
sumber : "buku panduan latihan shindoka/2011"
Selasa, 05 Maret 2013
Senin, 25 Februari 2013
KARATE INDONESIA WAJIB BERBENAH
Menuju SEA Games 2013, Karate Wajib Berbenah
Prestasi terbaik Indonesia hanya lolos ke babak ketiga kelas -75 kg lewat Christo Mondolu. Sementara karateka lainnya hanya sampai babak kedua seperti Jintar Simanjuntak (-67 kg), Donny Dharmawan (-60 kg),dan Nurhadianti Fitrianingsi (-55 kg).Bahkan,debutan Caesar Hutagalung +84 kg) dan Indah Mogia Angkat (-68 kg) hanya sampai babak pertama. Begitu juga tim kumite beregu putra pimpinan Umar Syarief dan tim kata beregu putra Faizal Zainuddin,Aswar,dan Fidelys Lolobua,hanya sampai babak pertama.
Hasil inilah yang akan menjadi bahan evaluasi tim demi perbaikan ke depan.Hanya, tak dimungkiri,persaingan di level dunia sangat berbeda dengan di level Asia,apalagi Asia Tenggara.Terutama,dominasi karateka Eropa yang luar biasa.“Secara postur,agak sedikit berbeda meski dibatasi kelas. Ratarata karateka Eropa memiliki jangkauan lebih panjang ketimbang Asia,termasuk Indonesia. Tapi,setidaknya,itu jadi pengalaman berharga bagi karateka kami,”ujar Omita.
Faktanya begitu.Karateka Eropa begitu menguasai pertandingan. Bahkan,Prancis yang menjadi tuan rumah mengantongi delapan tiket final.Turki juga begitu piawai di nomor kumite putra.Itu yang mesti menjadi perhatian Indonesia bahwa karateka Eropa makin berkembang. “Belajar dari perkembangan Eropa memang sangat menarik bagi Indonesia. Sesuai pengalaman saya,karate Eropa memang makin maju,”ujar Umar.
Umar wajar menyatakan itu.Dia memang sudah mengenal betul peta kekuatan Eropa. Bahkan,dia sudah menghabiskan waktu bertahun-tahun di liga-liga Eropa sehingga mental dan fighting spiritnya benar-benar terjaga.“Saya banyak mengikuti liga-liga karate.Jadi,saya tahu persis perkembangan mereka saat ini.Jadi,kalau karatekakarateka Indonesia belajar dari gaya-gaya Eropa,itu akan sangat membantu peningkatan kualitas karate Indonesia,”ujar Umar yang juga menyarankan Indonesia bisa mengundang juara-juara dunia karate macam Raphael Aghayev untuk memberi pencerahan di Indonesia.
Sementara itu,tiga kali juara dunia dan empat kali juara Eropa asal Luksemburg Jensen Junior Gustav menilai Indonesia memiliki potensi besar untuk maju ke level dunia,terutama karena Indonesia memiliki sumber daya yang melimpah.“Terbukti, Indonesia punya Umar. Saya tahu persis bagaimana Umar.Tapi,terpenting,untuk bisa menguasai dunia,harus memiliki teknik,fisik, dan taktik,”ujar Gustav. ●rakhul amar
Sumber : Seputar-indonesia.com
Rabu, 23 Januari 2013
Rabu, 02 Januari 2013
KIHON (Pukulan)
Kihon adalah
sebuah latihan dasar karate yang merupakan latihan tahap awal atau bisa
dikatakan sebagai pondasi bagi seorang kearateka sebelum memasuki tahap-tahap
yang lebih tinggi.
KIHON : PIKULAN/ZUKI/UCHI
Tehnik memukul
dalam Karate disebut “Zuki” dan “Uchi”.
Ada beberapa
tehnik zuki diantaranya yang sering digunakan adalah tehnik dengan kepalan
tangan yang disebut “Sei-Ken”, dan juga “Uchi”. Latihan kihon Zuki/uchi yang
baik hendaknya dilakukan secara RILEKS dan BEBAS dengan koordinasi
yang baik dalam melepas dan menarikkembali pukulan yang dilepaskan. Pukulan
Zuki/Uchi yang dilakukan harus memiliki kecepatan dan bertenaga. Beberapa
tehnik pukulan Zuki dan Uchi diantaranya adalah :
1. Chudan zuki (pukulan kearah tengah badan)
2. Jodan zuki (pukulan kearah atas budan/muka)
3. Gedan zuki (pukulan kearah bawah badan)
4. Tate zuki (pukulan dengan kepalan vertical)
5. Ura zuki (pukulan dengan punggung tangan)
6. Morote zuki (pukulan dua tangan{arah muka & arah
tengah badan})
7. Age zuki (pukulan mengayun kearah
atas/hook)
8. Kage zuki (pukulan hook kearah tengah
badan)
9. Shuto uchi (pukulan dengan tangan terbuka)
10. Kentsui uchi (pukulan dengan kepalan tangan
bagian dawah)
11. Haito uchi (kebalikandari shuto uchi) J
12. Hiji ate (serangan dengan siku tangan)
13. Ippon ken (Pukulan dengan menggunakan
ruas telunjuk yang dikepalkan)
14 Nukite (Pukulan dengan menggunakan ujung
jari tangan)
15 Hira ken (pukulan dengan
menggunakan setengah kepalan tangan)
16. Yubi basami (serangan dengan 2 jari kearah leher)
17. Hira basami (serangan 5 jari mencekik leher)
Selasa, 01 Januari 2013
Langganan:
Postingan (Atom)