"MAKNA WARNA SABUK KARATE"
SABUK PUTIH: melambangkan kemurnian dan kesucian. Kemurnian dan
kesucian ini merupakan kondisi dasar dari pemula untuk menerima dan
mengolah hasil latihan dari guru masing-masing. Artinya berkembang atau
tidaknya karateka ini tergantung dari apa yang diberikan oleh
senpai
atau sensei mereka. Kemudian, setelah materi atau nilai Karate telah
disampaikan sesuai dengan apa yang seharusnya, selanjutnya tanggung
jawab ada pada masing-masing individu.
SABUK KUNING:
melambangkan warna matahari yang diibaratkan bahwa karateka telah
melihat “hari baru” dimana dia telah mampu memahami semangat Karate,
berkembang dalam karakter kepribadiannya dan juga teknik yang telah
dipelajari. Sabuk kuning juga merupakan tahapan
terakhir dari
seorang “raw beginner” dan biasanya sudah mulai belajar tahapan-tahapan
gerakan kumite bahkan ada juga yg mulai turun di suatu turnamen.
SABUK HIJAU: Sabuk ini merepresentasikan warna rumput dan pepohonan.
Pemegang sabuk hijau ini sudah harus mampu memahami dan menggali lebih
dalam lagi segala sesuatu yang berkaitan dengan karate seiring dengan
bertumbuhnya semangat dan teknik gerakan yang sudah
dikuasainya.
Sifat dari warna hijau ini adalah pertumbuhan dan harmoni. Dengan
demikian seorang karateka sabuk hijau diharapkan dalam proses
pertumbuhannya mulai bisa memberikan harmoni dan keseimbangan bagi
lingkungan.
SABUK BIRU: Warna sabuk ini melambangkan samudera
dan langit. Artinya karateka harus mempunyai semangat luas seperti
angkasa dan sedalam samudera. Karateka harus sudah mampu memulai berani
untuk menghadapi tantangan yang dihadapinya dengan semangat
tinggi
dan berfikir bahwa proses latihan adalah sesuatu yang menyenangkan dan
bisa merasakan manfaat yang didapatkan. Karateka harus sudah bisa
mengontrol emosi dan berdisiplin.
SABUK COKLAT: Warna sabuk ini
dilambangkan dengan tanah. Sifat warna ini adalah stabilitas dan bobot.
Artinya seorang karateka pemegang sabuk coklat mulai dari tingkatan kyu
2 sampai 1 harus bisa memberikan kestabilan sikap, kemampuan yang lebih
dari pemegang sabuk di
bawahnya, dan juga sikap melindungi bagi
junior-juniornya. Selain itu, sikap yang harus dimiliki adalah sikap
menjejak bumi (down to earth) dan rendah hati pada sesama.
SABUK HITAM : Warna hitam sendiri melambangkan keteguhan dan sikap
kepercayaan diri yang didasari pada nilai kebaikan universal. Warna
sabuk ini menjadi idaman bagi setiap karateka untuk mendapatkannya.
Namun, di balik semua prestise sabuk hitam terdapat tanggung jawab besar
dari karateka. Pada tahap ini, pemegang sabuk hitam mulai dari Dan 1
sampai selanjutnya sebenarnya baru memasuki tahap untuk mendalami karate
yang lebih mendalam. Teknik maupun penguasaan makna hakiki dari
kebaikan nilai karate sudah harus menjadi bagian dari karateka.
(penggambaran Gichin Funakohsi).
Sebagian perguruan Karate di
Indonesia, menggunakan sistem peringkat selain sabuk yakni kyu, ada
beberapa perbedaan ketika sabuk biru (kyu 4) mengikuti ujian kenaikan
sabuk coklat. Ada yang turun kyu dari kyu 4 menjadi kyu 3,5. Di
perguruan lain ada yang langsung dari kyu 4 menjadi kyu 3. Dengan
demikian, bagi sebagian perguruan Karate di Indonesia ada yang
menerapkan ujian kenaikan sabuk coklat sebanyak 4 kali (2 tahun atau 4
semester) sampai mendapat kyu 1. Namun bagi sebagian yang lain, bisa
hanya sampai 1,5 tahun atau 3 semester. Maka warna sabuk dalam Karate
selain sebagai pembeda antara karateka yang baru belajar/pemula dengan
yang sudah lama menekuni Karate, sabuk dipergunakan lebih luas dari itu
yakni sebagai proses pendorong bagi karateka untuk terus giat belajar
dan berlatih. Selain itu juga, bagaimana perbedaan sabuk ini justru
menjadi dorongan bagi semua karateka untuk saling menghormati dan
menghargai satu sama lain.
Sumber : Fans Page(fb) Forki Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar