Translate

Selasa, 26 Maret 2013

PROMOSI


Bagi yang mau bergabung dengan Kami silahkan bisa hubungi nomer ini
087830234161

Sabtu, 23 Maret 2013

Makna Dari Tingktan dan Warna Sabuk KARATE

"MAKNA WARNA SABUK KARATE"

SABUK PUTIH: melambangkan kemurnian dan kesucian. Kemurnian dan kesucian ini merupakan kondisi dasar dari pemula untuk menerima dan mengolah hasil latihan dari guru masing-masing. Artinya berkembang atau tidaknya karateka ini tergantung dari apa yang diberikan oleh
senpai atau sensei mereka. Kemudian, setelah materi atau nilai Karate telah disampaikan sesuai dengan apa yang seharusnya, selanjutnya tanggung jawab ada pada masing-masing individu.

SABUK KUNING: melambangkan warna matahari yang diibaratkan bahwa karateka telah melihat “hari baru” dimana dia telah mampu memahami semangat Karate, berkembang dalam karakter kepribadiannya dan juga teknik yang telah dipelajari. Sabuk kuning juga merupakan tahapan
terakhir dari seorang “raw beginner” dan biasanya sudah mulai belajar tahapan-tahapan gerakan kumite bahkan ada juga yg mulai turun di suatu turnamen.

SABUK HIJAU: Sabuk ini merepresentasikan warna rumput dan pepohonan. Pemegang sabuk hijau ini sudah harus mampu memahami dan menggali lebih dalam lagi segala sesuatu yang berkaitan dengan karate seiring dengan bertumbuhnya semangat dan teknik gerakan yang sudah
dikuasainya. Sifat dari warna hijau ini adalah pertumbuhan dan harmoni. Dengan demikian seorang karateka sabuk hijau diharapkan dalam proses pertumbuhannya mulai bisa memberikan harmoni dan keseimbangan bagi lingkungan.

SABUK BIRU: Warna sabuk ini melambangkan samudera dan langit. Artinya karateka harus mempunyai semangat luas seperti angkasa dan sedalam samudera. Karateka harus sudah mampu memulai berani untuk menghadapi tantangan yang dihadapinya dengan semangat
tinggi dan berfikir bahwa proses latihan adalah sesuatu yang menyenangkan dan bisa merasakan manfaat yang didapatkan. Karateka harus sudah bisa mengontrol emosi dan berdisiplin.

SABUK COKLAT: Warna sabuk ini dilambangkan dengan tanah. Sifat warna ini adalah stabilitas dan bobot. Artinya seorang karateka pemegang sabuk coklat mulai dari tingkatan kyu 2 sampai 1 harus bisa memberikan kestabilan sikap, kemampuan yang lebih dari pemegang sabuk di
bawahnya, dan juga sikap melindungi bagi junior-juniornya. Selain itu, sikap yang harus dimiliki adalah sikap menjejak bumi (down to earth) dan rendah hati pada sesama.

SABUK HITAM : Warna hitam sendiri melambangkan keteguhan dan sikap kepercayaan diri yang didasari pada nilai kebaikan universal. Warna sabuk ini menjadi idaman bagi setiap karateka untuk mendapatkannya. Namun, di balik semua prestise sabuk hitam terdapat tanggung jawab besar
dari karateka. Pada tahap ini, pemegang sabuk hitam mulai dari Dan 1 sampai selanjutnya sebenarnya baru memasuki tahap untuk mendalami karate yang lebih mendalam. Teknik maupun penguasaan makna hakiki dari kebaikan nilai karate sudah harus menjadi bagian dari karateka. (penggambaran Gichin Funakohsi).

Sebagian perguruan Karate di Indonesia, menggunakan sistem peringkat selain sabuk yakni kyu, ada beberapa perbedaan ketika sabuk biru (kyu 4) mengikuti ujian kenaikan sabuk coklat. Ada yang turun kyu dari kyu 4 menjadi kyu 3,5. Di perguruan lain ada yang langsung dari kyu 4 menjadi kyu 3. Dengan demikian, bagi sebagian perguruan Karate di Indonesia ada yang menerapkan ujian kenaikan sabuk coklat sebanyak 4 kali (2 tahun atau 4 semester) sampai mendapat kyu 1. Namun bagi sebagian yang lain, bisa hanya sampai 1,5 tahun atau 3 semester. Maka warna sabuk dalam Karate selain sebagai pembeda antara karateka yang baru belajar/pemula dengan yang sudah lama menekuni Karate, sabuk dipergunakan lebih luas dari itu yakni sebagai proses pendorong bagi karateka untuk terus giat belajar dan berlatih. Selain itu juga, bagaimana perbedaan sabuk ini justru menjadi dorongan bagi semua karateka untuk saling menghormati dan menghargai satu sama lain.
 
 
 
Sumber : Fans Page(fb) Forki Indonesia

Selasa, 12 Maret 2013

K U M I T E


KUMITE
Salah satu bagian penting dari latihan Karate adalah KUMITE. Latihan Kumite mengajarkan seorang karateka bagaimana menghindar ataupun melakukan serangan dengan menerapkan tehnik-tehnik karate terutama menggunakan tehnik KIHON dan tehnik KATA yang benar.
Pada dasarnya Latihan Kumite dibagi kedalam 2 kategori yaitu :
  1.  Kumite dengan komando (Pre-arranged sparing)
Kumite dengan komando bertujuan sebagai latihan persiapan untuk memahirkan tehnik kihon seorang karateka sebelum masuk kedalam latihan JIYU kumite

Latihan Kumite dengan komando inin dibagi dalam 3 jenis latihan yaitu :
a.      Ippon kumite (sparing 1 langkah)
Latihan ippon kumite dalah latihan sparing/berpasangan yang diatur dan biasanya dilakukan untuk melatih pertahanan diri dengan cara melangkah 1 langkah mundur sambil melakukan tehnik tangkisan terhadap serangan lawan yang juga dilakukan dengan 1 langkah serangan.
b.      Nihon Kumite (sparing 2 langkah)
Latihan nihon kumite dalah latihan sparing/berpasangan dengan karateka melakukan tehnik yang telah diatur terlebih dahulu dengan melakukan serangn 2 langkah kedepan dan lawannya melakukan tehnik tangkisan.
c.       Sanhon Kumite (sparing 3 langkah)
Latihan sanhon kumite adalah latihan saparing/berpasangan dengan karateka melakukan tehnik yang telah diatur terlebih dahulu dan melakukan serangan 3 langkah kedepan dan lawannya melakukan tehnik tangkisan dan membalas serangan juga dengan 3 langkah. Biasanya latihan ini digunakan untuk mengembangkan kecepatan, kekuatan, dari tehnik kihon karate.

  2. Kumite Bebas (Jiyu Kumite)
Kumite bebas (jiyu kumite) merupakan sparring dimana seorang karateka tidak mengetahui tehnik serangan yang akan dilancarkan oleh lawannya dan sipenyerang juga bebas melakukan tehnik serangan sejauh tetap memperhatikan aturan yang berlaku didalam dojo maupun aturan pertandingan. Pada dasarnya didalam berlatih kumite harus mengingat tehnik Sun-dome(selalu mengontrol pukulan atau tendangan sehingga tidak mencederai lawan) dan menjujung tinggi Janji Karateka. Latihan jiyu kumite ini akan sangat bermanfaat untuk membantu membangun mental dan gerak reflek seorang karateka.



sumber : "buku panduan latihan shindoka/2011"

Selasa, 05 Maret 2013

POPDA KOTA TEGAL, Shindoka menyumbangkan banyak medali